Sejarah Desa Plumbon

Setiap nama memiliki cerita, begitu pula dengan Desa Plumbon. Menurut kisah yang diwariskan secara turun-temurun oleh para sesepuh, asal-usul nama desa kami tidak terlepas dari perjalanan seorang abdi dalem Keraton Surakarta bernama Raden Tumenggung Honggowongso.Pada tahun 1741, R.T. Honggowongso diutus untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo ke arah timur. Misinya adalah "hanitik bumi," atau menilik tanah yang cocok untuk kemungkinan perpindahan keraton. Namun, setelah tujuh hari perjalanan yang berat, ia belum juga mendapatkan petunjuk. Dalam keadaan letih, haus, dan lapar, takdir membawanya pada sebuah peristiwa tak terduga.Ia terperosok ke dalam sebuah balumbang (cekungan berair) yang besar dan rimbun, yang dipenuhi oleh tanaman talas dan lumbu. Di tengah situasi itu, R.T. Honggowongso pun bersabda dalam bahasa Jawa:"Ora nyono yen aku biso kejeglong ing kene, papan kang kebak wit tales lan lumbu. Duh Gusti, mugi kinabulno ing benjang wonten rejane papan ngriki kanamekno: DESA PALUMBON."Ucapan tersebut memiliki arti: "Tidak kusangka aku bisa jatuh di sini, sebuah tempat yang penuh dengan pohon talas dan lumbu. Ya Tuhan, semoga terkabul, kelak jika tempat ini menjadi ramai dan makmur, akan dinamakan Desa Palumbon."Dari peristiwa dan sabda yang terucap di tempat yang penuh dengan tanaman lumbu itulah nama Palumbon lahir. Seiring berjalannya waktu dan pelafalan masyarakat, nama tersebut kini dikenal luas sebagai Desa Plumbon.